kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria setengah baya atau Om-om yang bernama Bambang. Pada suatu hari sebelum Linda ( calon menantu) melangsungkan pernikahan dengan Anak om bambang yang bernama Rudi, Linda yang memang mempunyai kebiasaan menggoda laki-laki pada saat itu menggoda Om Bambang. Singkat cerita Om bmbang Tergoda dan mereka-pun bersetubuh di rumah kontrakan Linda sebelum acara acara pernikahan dengan anak lelakinya itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Ini adalah hari yang paling di nantikan Linda, dia tergolong wanita yang terbilang cantik, bertubuh sintal, dan menggairahkan bagi kaum Pria. Sebelum dia melangsungkan acara pernikahanya dengan Rudi ( calon suaminya), Linda pada saat itu bercermin diri di depan cermin rias. Beberapa hal yang membuat Linda mau menikah dengan Rudi ( calon suaminya) dikarenakan dia membutuhkan sex.

Walaupun Rudi hanya mempunyai sebuah Kejantanan yang kecil, tapi sex dengan lelaki lain menjadi jauh lebih menyenangkan meskipun sejak Rudi telah menyematkan sebuah cincin berlian di jarinya. Dia merasa bersalah dan membutuhkannya dalam waktu yang bersamaan, setiap kali dia merasakan cincin tersebut di jarinya saat lelaki lain sedang meyetubuhi kewanitaannya yang dijanjikannya hanya untuk Rudi.

Dia ingat saat malam dimana Rudi melamarnya. Dia tersenyum, mengangguk dan berkata “ ya ”,, menciumnya dan menikmati bagaimana nyamannya rasa memakai cincin berlian tersebut. Dan setelah makan malam bersama Rudi itu, dia langsung menghubungi Dias, begitu mobil Rudi hilang dari pandangan, mengundangnya datang ke rumah kontrakannya.

Linda menunggu Dias dengan tanpa mengenakan selembar pakaianpun untuk menutupi tubuhnya yang berbaring menunggu di atas tempat tidurnya, cincin berlian yang baru saja diberikan oleh Rudi adalah satu-satunya benda yang melekat di tubuh bugilnya. Ada desiran aneh terasa saat matanya menangkap kilauan cincin berlian itu waktu tangannya menggenggam Kejantanan besar Dias.

Tubuhnya tergetar oleh gairah liar saat tangannya meremas kedua buah dadanya dengan air mani Dias yang melumuri cincin itu. Dan birahi yang diraihnya malam itu, yang tentu saja bersama lelaki lain selain tunangannya, sangat hebat – tangan yang tak dilingkari cincin menggosok kelentitnya dengan cepat sedangkan dia menjilati air mani Dias yang berada di cincin berliannya.

Dia menjadi ketagihan dengan hal ini dan berencana akan melakukannya lagi nanti pada waktu upacara perkawinannya nanti. Saat ini, dia memandangi pantulan dirinya di dalam cermin mengenakan gaun pengantinnya. Dia terlihat menawan, dan dia sadar akan hal itu. Linda tersenyum, pada saat bercermin karena membayangkan bagaimana nanti pada upacara pernikahannya.

Pasti nanti banyak teman-teman Rudi banyak yang hadir dan akan banyak lelaki lain yang akan dipilihnya salah satunya untuk memenuhu fantasi liarnya. Kewanitaannya berdenyut, dan dia membayangkan apa yang akan dilakukannya untuk membuat hari ini lebih komplit dan sempurna, saat lonceng berbunyi nanti. Saat dia membuka pintu, Rudi, Pak Bambang, sedang berdiri di sana, bersiap untuk menjemputnya mengantarnya.

Linda menarik nafas dalam-dalam. Dia tahu lelaki di hadapannya ini sangat merangsangnya – beberapa bulan belakangan ini dia telah berusaha untuk menggodanya, dan dia pernah mendengar lelaki ini melakukan masturbasi di kamar mandi saat dia datang berkunjung ke rumah Rudi, menyebut namanya. Linda belum pasti apakah mudah nantinya untuk menggoda Pak Bambang agar akhirnya mau bersetubuh dengannya, tapi sekarang dia akan mencari tahu tentang hal tersebut. Dia tersenyum lebar saat menangkap mata Pak Bambang yang manatap tubuhnya yang dibalut gaun pengantin ketat untuk beberapa saat.

“ Bapak ”, tegurnya.

Lalu Linda memberinya sebuah ciuman kecil di pipinya. Parfumnya yang menggoda menyelimuti penciuman Pak Bambang.

“ Bapak datang terlalu cepat, aku belum siap. Tapi bapak dapat membantuku. ” ucapnya.

Kemudian Linda mengengam tangan Pak Bambang dan menariknya masuk ke dalam rumah kontrakannya, dimana tempat itu akan segera ditinggalkannya setelah Linda menikah dengan Rudi. Lalu Pak Bambang mengikutinya dengan dada yang berdebar kencang. Ini adalah saat yang diimpikannya. Dia heran bagaimana anaknya yang pemalu dan tergolong kurang pergaulan itu dapat menikahi seorang wanita cantik.

Tetapi api dia senang karena nantinya dia akan mempunyai lebih banyak waktu lagi untuk berdekatan dengan wanita ini.
“ Apa yang bisa ku bantu? ”, ”,

Linda berhenti di ruang tengahnya yang nyaman lalu duduk di sebuah meja.

“ Aku belum memasang kaitan stockingku… dan sekarang, dengan pakaian ini… aku kesulitan untuk memasangnya. ”,

Suaranya terdengar manis, tapi matanya berkilat liar menggoda. Diangkatnya tepian gaun pengantinnya, kakinya yang dibungkus dengan stocking putih dan sepatu bertumit tinggi langsung terpampang.

“ Pak, bisakah bapak membantuku memasangnya ? ”,

Pak Bambang ragu-ragu untuk beberapa waktu. Jantungnya berdetak semakin cepat. Apakah ini sebuah “ undangan ”, untuk sesuatu yang lain lagi, ataukah hanya sebuah permintaan tolong yang biasa saja? Dia mengangguk. ”,

“ Bisa dong Lin… ” ucap Pak Bambang. Lalu dia-pun berlutut di hadapan calon istri anaknya dan bergerak meraih kaitan stockingnya. Jemarinya sedikit gemetar saat Linda dengan pelan mengangkat kakinya . Pak Bambang berusaha untuk memasangkan kaitan stocking itu.Linda menggigit bibir bawahnya menggoda, dan lebih menaikkan gaunnya, menampakkan paha panjangnya yang dibalut stocking putih.

Dia dapat merasakan sebuah perasaan yang tak asing mulai bergejolak dalam dadanya., sebuah tekanan nikmat yang membuat nafasnya semakin sesak, membuat nafasnya semakin memburu, dan membuatnya semakin melebarkan kakinya. Dia dapat merasakan cairannya mulai membasahi. Kaitan itu akhirnya terpasang di sekitar lututnya. Pak Bambang menghentikan gerakannya, tak yakin apakah dia sudah memasangkan dengan benar.

“ Bapak, seharusnya lebih ke atas lagi… ” ucap linda mulai menggoda.

Lalu tangan calon bapak mertuanya yang berada sedikit dibawah kewanitaannya membuatnya menjadi berdenyut dengan liar. Dengan keragu-raguannya itu Pak Bambang hanya bertahan untuk beberapa saat saja. Lalu tangan Pak Bambang-pun mulai menarik kaitan itu semakin ke atas saat calon istri anaknya meneruskan mengangkat gaun pengantinnya semakin naik.

Dia menelan ludah membasahi tenggorokannya yang terasa kering saat akhirnya kaitan itu terpasang pada tempatnya di bagian paling atas stockingnya. Dia yakin dapat mencium aroma dari kewanitaan Linda sekarang, yang membuat jantungnya seakan hendak melompat keluar dari dadanya. Tangannya berhenti, kaitan stocking itu melingari bagian atas paha Lindadan dia merasakan bagian gaun pengantin itu terjatuh saat Linda melepaskan sebelah pegangannya untuk meraih bagian belakang kepalanya dan mengarahkan wajah bapak calon suaminya itu mendekat ke kewanitaannya.

Ketika itu ternyata Pak Bambang melihat Linda tidak memakai CD yang terpasang di sana. Linda melenguh dan memejamkan matanya saat harapannya terkabul. Pak Bambang tak memprotes atau menolaknya, lidahnya menjilat tepat pada bibir kewanitaannya dan Linda-pun semakin basah dengan cairan gairahnya itu. Dengan sebelah tangan yang masih menahan gaun pengantinnya ke atas,

Linda menekan wajah calon mertuanya ke kewanitaannya yang terbakar, dia mulai menggoyangkannya perlahan. Ini serasa di surga, dan menyadari apa yang diperbuatnya tepat di hari pernikahannya membuat tubuhnya semakin menggelinjang. Dia mengerang saat lidah Pak Bambang memasuki lubangnya, dan lidah itu mulai bergerak, menghisap bibir kewanitaannya.

Dengan cara menjilati kelentitnya, wajah Pak Bambang belepotan dengan cairan kewanitaan calon istri anaknya di ruang tengah rumah kontrakannya. Semakin Linda menggelinjang, semakin keras pula Pak Bambang menghisapnya.

“ Pak tolong jilat kewanitaanku yah… buat aku bahagia sebelum aku mengucapkan janjiku pada anak lelakimu… kumohon… ”,

Perasaan salah akan apa yang mereka perbuat membuat Linda dengan cepat meraih birahinya, dan hampir saja dia rubuh menimpa Pak Bambang. Ini bukan seperti birahi yang biasa diraihnyaini seperti rangkaian ombak yang menggulung tubuhnya, merenggut setiap sel kenikmatan dari dalam tubuhnya. Cairan Linda terasa nikmat pada lidah Pak Bambang ketika dia menjilatinya.

Dengan lahapnya Pak Bambang menjilat dan menghisap kewanitaannya seperti seorang lelaki yang haus akan sex. Saat itu Pak Bambang merasakan Kejantanannya mulai terasa sakit dalam celananya, lendir kawin Linda-pun membasahi bagian depan tuxedonya Pak Bambang. Lalu Linda-pun kembali menggelinjang, lalu dengan pelan bergerak mundur, membiarkan gaun pengantinnya menutupi Pak Bambang.

Lalu dia membuka resleting di bagian belakang gaunnya dan membiarkannya jatuh menuruni tubuhnya. Dia melangkah keluar dari tumpukan gaun pengantinnya yang tergeletak di atas lantai, hanya mengenakan sepatu bertumit tingginya, BH, dan tentu saja stocking beserta kaitannya yang baru saja dipasangkan Pak Bambang pada pahanya. Linda tersenyum padanya, kewanitaannya berkilat dengan cairannya.

“ Aku akan ke kamar mandi untuk membetulkan make-up, kalau bapak memerlukan sesuatu… ”, dia berkata dengan mengedipkan matanya.

Lalu saat itu Pak Bambang menatapnya melenggang dan menghilang di balik pintu, dengan begitu feminim dan sangat menggairahkan. Hanya beberapa detik kemudian dia menyusulnya. Saat dia memasuki kamar mandi dan berdiri di depan sebuah cermin di atas washtafel, dan sudah mengenakan sebuah CD berwana putih. Pak Bambang tahu kalau ini adalah salah satu godaannya yang manis, dan dia telah siap untuk bermain bersamanya.

Linda melihatnya masuk, dan dengan sebuah gerakan yang cantik membuka lebar pahanya. Pak Bambang melangkah ke belakangnya, mata mereka saling terkunci dalam masing-masing bayangannya dalam cermin. Tangan Pak Bambang bergerak ke bagian depan tubuhnya, menggenggam buah dadanya yang masih ditutupi BH. Linda tersenyum.

“ Tapi bapak, bukankah ini tak layak dilakukan oleh seorang bapak calon pengantin pria? ”, ”,

Pak Bambang memandangi bagaimana bibir Linda yang membuka saat bicara, mendengarkan hembusan hangat nafasnya, seiring dengan tangannya yang meremasi buah dadanya dalam balutan BH.

“ Tak selayak apa yang akan kulakukan padamu. ”, ”,

Linda menggigit bibirnya dan mendorong pantatnya menekan Kejantanannya yang mengeras.

“ Aku nggak sabar, ”, bisiknya.

Sejenak kemudian Linda merasakan tangan calon bapak mertuanya berada di belakangnya saat dia melepaskan sabuk dan membiarkan celananya jatuh turun.Dengan mudah tangan Pak Bambang menarik CDnya ke samping. Linda menarik nafas dalam-dalam saat dia merasakan daging kepala Kejantanannya menekan bibir kewanitaannya yang masih basah.

Dia mengerang dan memegangi tepian washtafel saat dengan perlahan Pak Bambang mulai mendorongkan batang Kejantanan itu memasukinya. Linda merasakan bibir kewanitaannya menjadi terdorong ke dalam, merasakan dinding bagian dalamnya melebar untuk menerimanya.

“ Apa ini terasa lebih baik dari Kejantanan anak lelakiku? ”, Pak Bambang tersenyum puas.

Dia tahu berapa ukuran Kejantanan anak lelakinya, dan dia yakin kalau anak lelakinya mewarisinya dari garis ibunya Kewanitaan calon istri anak lelakinya terasa sangat menakjubkan pada batang Kejantanannya. Lalu dengan cepat dia sadar kalau dia layak untuk menyetubuhi calon menantunya lebih sering dibandingkan anak lelakinya. Dan dia mendapatkan firasat kalau dia bisa melakukannya kapanpun mereka memiliki kesempatan.

“ Oh Shitt… Ya Bapak… ayo… beri aku yang terbaik untuk merayakan pernikahanku dengan anak lelaki kecilmu itu !!! ” ucapnya dengan penuh nafsu.

Kemudian dia membungkuk ke bawah, dan merasakan tangan Pak Bambang pada pinggulnya. Dia mencengkeramnya dengan erat dan mulai memompanya keluar masuk. Mereka sadar akan terlambat menghadiri upacara pernikahan, tapi Pak Bambang memastikan kewanitaan sang mempelai wanita benar-benar berdenyut menghisap sehabis persetubuhan keras yang lama.

Linda mengerang dan menjerit dan bergoyang pada batang Kejantanan itu, mengimbangi gerakannya. Mereka saling memandangi bayangan mereka berdua di dalam cermin saat menyalurkan nafsu terlarang mereka. Linda merasa teramat sangat nakal, disetubuhi dengan layak dan keras oleh bapak calon suaminya tepat sebelum upacara pernikahannya.

Pak Bambang merasakan kewanitaannya mengencang pada batang Kejantanannya, dan kali ini, dia merasa seluruh tubuh Linda mengejang sepanjang birahinya. Wanita ini adalah pemandangan terindah yang pernah disaksikannya, punggungnya melengkung ke belakang ke arahnya seperti sebuah busur panah yang direntangkan, matanya melotot indah, mulutnya ternganga dalam lenguhan bisu.

Pak Bambang bahkan dapat merasakan pancaran dari birahinya menjalari batang Kejantanannya saat dia tetap menyetubuhinya. Dia telah membuatnya mendapatkan birahi seperti ini selama 3 kali, hingga dia nyaris rubuh di atas washtafel, menerima hentakannya, kewanitaannya hampir terasa kelelahan untuk birahi lagi. Tapi Pak Bambang tahu bagaimana membawanya ke sana.

“ Kamu mengharapkan air mani-ku kan Lin ??? Aku tahu kamu ingin sekali agar aku mengisi dan membuat kewanitaanmu terbanjiri oleh air maniku yang sudah mengering saat kamu nanti berjDias di pelaminan pernikahanmu, benarkan jDiasgku? ”,

“ Oh ya… yaaa! ”,

Sang pengantin wanita mulai kesulitan bernafas, dan Pak Bambang dapat merasakannya menyempit. Pak Bambang melesakkan batang Kejantanannya sedalam yang dia mampu, dengan setiap dorongan yang keras, dan segera saja dia merasakan sensasi Hot itu dan dia tahu dia tak mampu menahannya lebih lama lagi. Tepat saat Kejantanannya melesak jauh ke dalam kewanitaan calon istri anak lelakinya.

Dia menyemburkan Air mani yang banyak ke dalam kandungannya, dia merasakan tubuh Linda menegang dan birahi untuk sekali lagi. Dicabutnya batang Kejantanannya keluar, menyaksikan lelehan air mani yang mengalir turun di pahanya menuju ke kaitan stocking pernikahannya. Pak Bambang tersenyum.

“ Aku akan menunggu di mobil, Linda ”,

Perlahan Linda bangkit, dan Linda saat itu dia masih dengan keadaan wajah yang memerah, lututnya lemah, dan dengan kewanitaan yang masih berdenyut akibat hubungan sex tadi.

“ Mmm, baiklah bapak. ”,

Dia memutuskan untuk melakukan “ tradisinya ”, dan mengorek air mani bapak Rudi dari pahanya dengan jari tangan kirinya yang dilingkari oleh cincin berlian pemberian Rudi. Saat Pak Bambang melihat mempelai wanita anak lelakinya masuk ke dalam mobil, sudah rapi dan bersih, terlihat segar serta berbinar wajahnya dan siap untuk upacara pernikahan, sedangkan bayangannya yang terpantul dari kaca mobil adalah saat Linda memandang tepat di matanya dan menjilat air maninya dari cincin berlian pemberian anak lelakinya. Selesai.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top